PDM Kota Bogor - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Bogor
.: Home > Artikel

Homepage

JANGAN BUAT KECEWA ORANG TUA MURID GARA-GARA MATA PELAJARAN SEKOLAH BERKONTEN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

.: Home > Artikel > PDM
15 Agustus 2020 08:39 WIB
Dibaca: 1129
Penulis : Dr. Zahid Mubarok , M.E.I (Wakil Ketua PDM Kota Bogor)

 

Beberapa hari ini kita sebagai orang tua sangat di kejutkan dengan beredarnya konten dalam salah satu mata pelajaran IPA di Sekolah selevel SD dengan adegan Pornografi. Padahal kami yakin soal- soal yang akan di share ke siswa/i pasti sudah melalui sensor dan pertimbangan yang matang namun tidak tahu mengapa bisa bisanya lolos dari pangawasan pihak yang bertanggung jawab .

 

Apakah disengaja atau memang yang membuat soal soal tersebut memang terbiasa dengan konten konten pornografi ? Yang bisa menjawabnya adalah hanya si pembuat soal soal berkonten pornografi. Karena jalan pemikiran seseorang dan tingkah laku tergantung apa yang di lakukan oleh seseorang tersebut sehingga ketika seseorang terbiasa melakukan hal yang kotor masuk dalam pikirannya maka apa yang keluar dari pikirannya adalah hal hal yang kotor pula. Kalau kita punya kebiasaan seperti itu, baiknya kita sadar diri. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan zina mata.

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim).

 

Segera palingkan pandangan kita jika melihat gambar yang tidak halal di pandang di Televisi, handphone atau laptop bahkan pada mata pelajaran pelajaran sekolah.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim).

 

Coba perhatikan kisah berikut ini di Masa Rasulullah SAW.

Sahabat Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Ada seorang pemuda yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah! Izinkanlah aku untuk berzina.”

Spontan seluruh sahabat yang hadir menoleh kepadanya dan menghardiknya, sambil berkata kepadanya: “Apa-apaan ini!”

Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada pemuda itu, “Mendekatlah.”

Pemuda itu segera mendekat ke sebelah beliau, lalu ia duduk. Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda kepadanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa ibumu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa ibu-ibu mereka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa anak gadismu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali jawabannya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa anak gadis mereka.”

Selanjutnya beliau bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudarimu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpalinya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari mereka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ayahmu (bibikmu)?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali jawabannnya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ayah mereka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ibumu (bibikmu)?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali jawabannya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ibu mereka.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut, dan berdoa:

 “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan lindungilah kemaluannya.”

 

Semenjak hari itu, pemuda tersebut tidak pernah menoleh ke sesuatu hal (tidak pernah memiliki keinginan untuk berbuat serong atau zina).” (HR. Ahmad).

 

Pembuat Konten pornografi dan pornoaksi tersebut harus bisa intropeksi diri jika yang melihat konten konten porno tersebut adalah anak anak keturunan secara biologisnya (anak kandungnya) bagaimana perasaanya ?.

 

Maka oleh karena itu kami sebagai orang tua sangat di buat tidak tenang bahkan sangat resah dengan konten konten pelajaran yang bersifat pornografi dan porno aksi tersebut. Sehingga pihak yang berwenang harus segera menelusuri rekan jejak digital oknum pembuat konten konten mata pelajaran berbau pornografi dan pornoaksi serta pelaku pembuat konten tersebut harus bisa mempertanggung jawabkannya bahkan harus di proses oleh pihak yang berwajib karena sudah membuat resah dunia pendidikan Indonesia serta seluruh orang tua siswa/i.

 

Mari kita terus memohon kepada Allah Ta'ala semoga kita , keluarga dan seluruh anak didik di seluruh Indonesia di jauhkan dari bahaya pornografi dan Pornoaksi didalam mereka menuntut ilmu. Aamiin

 

Wallahu A'lam Bisshawab.

 

Artikel ini sudah dimuat di medial-alfurqan.com


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website