PDM Kota Bogor - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Bogor
.: Home > Artikel

Homepage

Tiga Amalan Rasulullah SAW Memasuki 10 akhir Ramadhan

.: Home > Artikel > PDM
28 Mei 2019 15:54 WIB
Dibaca: 2832
Penulis : Drs. Madropi, M.Pd (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bogor)

 

“Dalam riwayat Ahmad dan Muslim Rasulullah SAW apabila memasuki 10 akhir ramadhan senantiasa bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT, melebihi kesungguh-sungguhan di hari-hari lainnya”. Riwayat Aisyah bahwa “Rasulullah SAW apabila memasuki 10 terakhir di bulan Ramadhan, Beliau senantiasa menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya”. (Mutafaqun A’laih).
 
Kesungguh-sungguhan Rasulullah SAW dalam beribadah di10 akhir ramadhan diperlihatkan dalam bentuk amalan dan perbuatan sebagai berikut:
 
 
1.      Ahyal Lail, artinya: Menghidupkan malam
 
Menghidupkan malam tentunya bukan begadang yang tidak ada artinya, melainkan taqorrubu illalah artinya: Upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah seperti Talil quran (tilawah/tadrus membaca al-quran) baik bacaan secara harfiyah lafdziyah maupun bacaan maknawiyah/memahami isi kandungannya.
 
 
Memperbanyakzikirullah/ mengingat keagungan dan kebesaran Allah dengan memperbanyak ucapan “ Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar” dan ucapan ini sanget besar maknanya, di jelaskan dalam suatu hadits ucapan ini adalah ” tahfipun billisan wasaqilun fil mizan” Artinya ringan di ucapkan dan sangat memberatkan amal kebaikan pada saat kita dihadapkan dihari pertimbangan amal, pada keterangan lain “ Telah datang orang Muhajirin menemui Rasulullah SAW, mereka ngiri melihat orang kaya shaleh, mereka berkata: Wahai Rasul ? Enak betul kalau jadi orang kaya dan shaleh.
 
 
Kita shalat Ia pun shalat, kita puasa Ia pun puasa, giliran aja haji, zakat, infak, shadakoh, membantu kaum dhua’fa, Ia bisa melakukannya, sementara kami tidak. Lalu Rasul mengatakan” Maukah aku ajarkan suatu ucapan yang ucapan itu tidak bisa di kejar keutamaannya oleh siapapun kecuali dilakukan oleh hal yang sama? Sepontan shabat muhajirin berkata, mau wahai Rasul ?
 
 
Rasul bersabda: Ucapkan subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbar setiap habis shalat sebanyak 33 kali, dengan senang shabat Muhajirin melakukannya. Tiba-tiba mereka melihat orang kaya shaleh melakukan yang sama. Lalu mengadukan pada Rasulullah. Wahai Rasul orang kaya shalehpun melakukan amalan yang sama ? Ia ucapkan subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar.  Rasul bersada” Hadzaa fadhlum min fadhlih  itu adalah kelebihan yang Allah berikan kepada hambanya yang dikehendaki.
 
 
Munajat memperbanyak doa’ kepada Allah SWT sebagaimana hadits riwayat Aisyah. Aku bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana jika aku tahu bahwa malam itu adalah malam lailatul qodar, apakah yang harus aku baca ? Rasulullah menjawab: Bacalah” Allahumma innaka a’fuwun tuhibbul a’fwa fa’fu annii”. Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pengampun yang senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku ( H.R. Tirmidzi)
 
 
2.      Waaiqodzo Ahlahu, Artinya: Bangunkan keluarga
Membangunkan keluarga bukan hanya untuk menyatap sahur, akan tetapi lebih ke makna membangunkan beribadah untuk mendapatkan malam lailatul qodar, karena malam lailatul itu sangetlah istimewa, di sepuluh terakhir Ramadhan ada suatu keutamaan malam yang sangat istimewa (mulia) yaitu malam Lailatul Qadar. Malam tersebut diturunkannya Al-quran, dan kalau kita beribadah pahalanya sama dengan ibadah seribu bulan (83 tahun). Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Qadar ayat 1-5:
 
“Sesungguhnya Kami telah menurunkanNya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin TuhanNya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar”.
 
Prof Dr. Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar, menyebutkan lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Karena setengah dari qadar adalah kemuliaan dan boleh diartikan malam penentuan. Dipakai arti kemuliaan, maka mulai malam itulah kemuliaan tertinggi kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itulah permulaan malaikat Jibril menyatakan diri di hadapan beliau di Gua Hiro. Dan pada malam itu pula perikemanusiaan  diberi kemuliaan, dikeluarkan dari zhulumat (kegelapan) kepada nur (cahaya) petunjuk yang gilang gemilang. Bila diartikan penentuan, berarti di malam itu dimulai menentukan garis pemisah di antara kufur dengan iman, jahiliyah dengan Islam, syirik dengan tauhid tidak berkacau balau lagi.
 
 Malam itu adalah malam istimewa dari segala malam. Malam mulai terang benderang wahyu datang ke dunia kembali setelah terputus beberapa masa dengan tugas Nabi terdahulu. Dan Nabi yang kemudian ini, Muhammad  SAW adalah penutup dari segala Nabi dan segala rasul (Kotamul ambiya wal mursalin).
 
Kata lailatul qadar diartikan pula lailatun mubarokah, artinya: Malam keberkahan. Maksudya, Allah SWT memberikan keberkahan kepada umat manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah surat Ad-Dukhan ayat 3-6:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam diberkahi, sungguh Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh dengan hikmah.Yaitu urusan dari sisi Kami, sungguh Kami lah yang mengutus Rasul-rasul. Sebagai rahmat dari Tuhan mu , Dia Allah yang yang maha mendengar, maha mengetahui’.
 
Allah menyatakan keutamaan malam lailatul qadar yang tidak dapat diketahui oleh para ulama dan ilmuwan sekalipun. Bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan mereka. Pengertian dan pengetahuan Nabi pun tidak sanggup menentukan kebesaran dan keutamaan malam. Hanya Allah yang maha mengetahui segala yang gaib yang menciptakan alam semesta mewujudkannya dari yang tidak ada menjadi ada.
 
       Lailatul qadar adalah satu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri yang dirurunkan untuk kebahagiaan manusia. Malam itu pula sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia, sesuai dengan kemaslahatan mereka sepanjan zaman.. malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergemilang dosa, kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan.
 
Seribu tidak bermaksud untuk menentukan bilangan tetapi untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga. Seyogianya, umat Islam menjadikan malam tersebut sebagai hari raya, karena malam itu merupakan waktu turunnya Undang-undang Dasar Samawi yang mengarahkan manusia kearah kemaslahatan (kebahagiaan) dunia dan akhirat.
 
 
Lailatul qadar adalah malam istimewa/mulia, karena turun malaikat bersama malaikat Jibril dari alam malakut hinggga tampak oleh Nabi SAW. Terutama malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu, penampakan malaikat Jibril pada Nabi SAW dalam rupa yang asli adalah perintah Allah setelah Allah mempersiapkan Nabi-Nya untuk menerima wahyu yang akan disampaikan kepada manusia yang mengandung kebajikan dan keberkahan.
 
Malam lailatul qadar adalah malam yang Allah nyatakan sebagai malam yang dipenuhi kebajikan dan keberkahan dari permulaan sampai terbit fajar. Karena turunnya Al-Quran disaksikan oleh para malaikat ketika Allah melapangkan Nabi Nya dan memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk serta bimbingan kepada umatNya.
 
3.      Wasyadda Mizar, Artinya: Mengikat kainnya
 
Mengikat kainnya bukan berarti kain Rasululah melorot, ini adalah makna Mazaz (kiasan) arti yang sesungguhnya menambah, memperkokoh dan menguatkan kembali semangat untuk beribadah pada malam sepuluh terakhir di bulan ramadhan. Diriwayatkan dalam suatu hadits, Rasulullah SAW sampai bengkak kakinya, lalu Aisyah istri baginda Rasul bertanya, Wahai rasul bukankah Engkau telah di jamin masuk surga, kenapa engkau begitu gigih semangat beribadah ? Jawab Rasulullah: Apakah Engkau tidak rela kalau Aku menjadi A’bdan Syakuura artinya; Hamba yang senantiasa bersyukur.
 
Itulah yang dilakukan Rasulullah SAW memasuki sepuluh terakhir bulan ramadhan, bagaimana dengan ibadah yang kita lakukan saat ini ? Mudah-mudahan kita termasuk orang yang sanggup mengikutinya, paling tidak, kita tidak menyia-nyiakan kesempatan momentum mulia itu  untuk beribadah di sepuluh terakhir bulan ramadhan.
 
 
Wallahu a’lam

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website