Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Furqan: Kesesuaian Ajaran Nabi Muhammad SAW dengan Kajian Ilmiah
Dibaca: 543
Drs. Tb. Moch. Zaenal Al-Aqili, menyampaikan tausiyahnya saat pengajian ahad pagi di Masjid Al-Furqan (9/8/2020).
Masjid Al-Furqan PDM Kota Bogor - "Aspek ajaran Nabi sesuai kajian ilmiah. Nabi di-setting sebagai teladan bagian manusia. Bertindak berdasarkan wahyu petunjuk Allah," hal itu disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Kader Muhamamdiyah Kota Bogor Drs. Tb. Moch. Zaenal Al-Aqili dalam pengajian Ahad pagi, di Masjid Al-Furqan, Ahad (9/8/2020).
Ajaran Nabi Muhammad SAW sesuai kajian ilmiah seperi shalat Tahajud maupun larangan tidur setelah Shalat Subuh. Zaenal mencontohkan anjuran Nabi Muhamamd SAW untuk tidur tidak terlalu malam. "Ketika jelang tengah malam, kajian rasionalnya atmosfir menipis seharusnya badan tidur, kalau tidak tidur ada aspek negatif terhadap badan," ungkapnya.
Shalat Tajahud yang diperintahkan Rasulullah, menurut Zainal mempunyai dasar ilmiah. "Bangun tengah malam paru-paru baru dibersihkan sehingga menyehatkan," papar pengajar pelajaran Kemuhammmadiyah dan Bahasa Arab di SMK dan SMA Muhammadiyah Kota Bogor ini.
Kata Zaenal, matahari akan tergelincir pada siang hari, Nabi Muhammad menganjurkan tidur sebentar. "Di Eropa itu biasa melaksanakan tidur sebentar, kajian ilmiahnya untuk memasukkan memori dari jangka pendek ke jangka panjang, itu tidur jenius. Umat Islam jarang melaksanakan," ungkapnya.
Selain itu, Zainal mengatakan, Nabi kalau berjalan seperti turun dari bukit. Berarti jalannya Rasulullah sangat cepat. "Sekarang jalan cepat yang dilakukan Rasulullah dipraktikkan orang Jepang, Korea, mobilitasnya tinggi, etosnya tinggi. ajaraan Nabi untuk bekerja keras dan oleh umat Islam dilupakan," pungkas Zaenal. (\Taufik Tirka)
Tags:
Arsip Berita