PDM Kota Bogor - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Bogor
.: Home > Berita > Muhammadiyah Kota Bogor Bentuk Tim Pengurusan Jenazah dan Pengelolaan Makam

Homepage

Muhammadiyah Kota Bogor Bentuk Tim Pengurusan Jenazah dan Pengelolaan Makam

Minggu, 30-08-2020
Dibaca: 820

Rapat di Kantor PDM (29/08/2020) dihadiri oleh ketua-ketua/perwakilan lintas majelis/lembaga, tampak mulai paling kiri: Lazismu, MEK, Sekretaris PDM, Majelis Tarjih, Dikdasmen DKM Al-Furqan, Ketua PDM, dan Pendidikan Kader, MPI (tak terlihat) - Sumber foto : Taufik Tirka - MPI

 

bogor-kota.muhammadiyah.or.id - Tempat pemakaman maupun pengurusan jenazah menjadi persoalan di Kota Bogor, Jawa Barat. Ada beberapa pihak ahli waris merasa terkendala biaya dalam pemakaman jenazah.

 

Dalam mengatasi persoalan itu, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota menyiapkan tempat pemakaman maupun pengurusan jenazah. Untuk merealisasikan gagasan itu telah diadakan rapat dengan melibatkan semua majelis di lingkungan PDM Kota Bogor mulai Pimpinan, Majelis Tarjih & Tajdid, Majelis Dikdasmen, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, Lazismu, DKM Al Furqan, Majelis Kader, dan MPI, Sabtu (29/8/2020).

 

Ketua PDM Kota Bogor Madropi mengakui tanah untuk pemakaman di kota Bogor sangat mahal. "Biaya untuk kuburan Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta. Kalau dengan tanah makam dan penguburan bisa Rp 7,5 juta - Rp10 juta," ungkapnya.

 

Madropi mengatakan, tanah yang digunakan harus sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kota Bogor. "Lahan buat makam di kota Bogor tidak bisa digunakan jika tidak sesuai RTRW," paparnya.

 

Kata Madropi, PDM Kota Bogor sudah melakukan audiensi dengan UPTD Pemakaman terkait rencana pembelian lahan untuk pemakaman. "Pihak UPTD Pemakaman dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor juga sudah berkunjung ke kantor PDM," jelasnya.

 

Ketua Majelis Tarjih dan Tabligh Maizar mengapresiasi rencana Muhamamdiyah Kota Bogor membeli lahan untuk pemakaman termasuk pengurusan jenazah. "Kita sudah ada infrastrukturnya, seperti kendaraan ambulance/mobil, klinik, Masjid, keranda, dan lain-lain, apalagi jika dikelola secara professional dan ditambah dengan pemakaman," paparnya.

 

Ustad Maizar menceritakan, kalau dirinya sebelum ke sini sempat merenung…. semua orang berebut berbicara tentang kehidupan, ini kita membicarakan tentang kematian, ini bukan bicara biasa !

 

"Pertama berdasarkan hadits Nabi, Rasulullah bersabda, “Orang yang paling cerdas, paling cerdik dalam pandangan  Allah dan Rasul adalah orang yang bisa menahan hawa nafsu dan orang yang berfikir,  bersikap dan bertindak untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian." 
 
 
"Ini kita bukan hanya mempersiapkan kehidupan setelah kematian kita saja, tapi juga untuk orang banyak. Alhamdulillah dan sudah tepat PDM mengundang Majelis-Majelis karena ini memang butuh lintas majelis dan lembaga," papar Maizar.

 

Maizar mengusulkan untuk merekrut kader Muhamamdiyah yang melaksanakan secara teknis pengurusan jenazah. "kita-kita yang stand-by siap setiap saat untuk mengurusi pengelolaan dan kebijakan-kebijakan. Jadi menurut saya harus direkrut orang-orang Muhammadiyah untuk teknis dan pelaksanaan yang siap setiap saat," jelas Maizar.

 

Sedangkan Sekretaris PDM Kota Bogor Fauzi mengatakan, sebelum memiliki lahan pemakaman, dalam waktu dekat masalah pemakaman jenazah diurus Majelis Tarjih dan Tabligh dan didukung Lazismu.

 

"Jangka menengah dan panjang, kalau ada yang meninggal diurus oleh Tim Pemulasaran Jenazah dan Pengelolaan Tanah Makam atau lebih singkat Tim Pengurusan Jenazan dan Pengelolaan Makam  (nama tsb disepakati oleh peserta rapat \red). Tim ini nantinya mengurus jenazah dari mulai memandikan, mengkafani, mensholatkan sampai ke pemakaman secara syar’i sesuai HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah," jelasnya.

 

Untuk membiayai pengurusan jenazah, Fauzi meminta warga Muhammadiyah Kota Bogor iuran Rp10.000 sampai Rp 25.000 perbulan melalui Lazismu.

 

"Uang ini khusus untuk pengurusan jenazah. Uang hasil iuran tersebut bukan hanya untuk mengurus jenazah warga Muhamamdiyah saja atau simpatisan tetapi untuk semua Muslim," paparnya.

 

Terkait tempat pemakaman, Fauzi mengusulkan Muhammadiyah Kota Bogor kerja sama dengan Pemda. "Tanah pemakaman umum miik Pemda, tapi yang mengelola Muhammadiyah, tentu nanti kita buat kesepakatan MoU dengan Pemda. Sebab kalau beli lahan tanah makam sepertinya mahal," pungkasnya. ( \ Achsin )


Tags: pemulasaran, jenazah, tanah makam, uptd pemakaman, disperumkim
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website